1. Efek Tyndall
Ketika
seberkas cahaya diarahkan kepada larutan, cahaya akan diteruskan. Namun, ketika
berkas cahaya diarahkan kepada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Efek
penghamburan cahaya oleh partikel koloid ini disebut efek Tyndall.
2. Gerak Brown
Secara
mikroskopis, partikel-partikel koloid bergerak secara acak dengan jalur
patah-patah (zig-zag) dalam medium pendispersi. Gerakan ini disebabkan oleh
terjadinya tumbukan antara partikel koloid dengan medium pendispersi. Gerakan
acak partikel ini disebut gerak Brown.
Gambar Gerak Brown Partikel Koloid
3. Muatan koloid
a. Adsorpsi
Partikel
koloid dapat menyerap partikel-partikel lain yang bermuatan maupun tidak
bermuatan pada bagian permukaannya. Peristiwa penyerapan partikel-partikel pada
permukaan zat ini disebut adsorpsi. Partikel koloid dapat mengadsorpsi ion-ion
dari medium pendispersinya sehingga partikel tersebut menjadi bermuatan
listrik. Jenis muatannya bergantung pada muatan ion-ion yang diserap. Sebagai
contoh, sol Fe(OH)3 dalam air bermuatan positif karena mengadsorpsi
ion-ion positif, sedangkan sol As2S3 bermuatan negatif
karena mengadsorpsi ion-ion negatif.
Gambar Adsorbsi Partikel Koloid
b. Elektroforesis
Gambar Elektroforesis
Partikel
koloid dapat bergerak dalam medan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa partikel
koloid bermuatan listrik. Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik di
mana partikel bermuatan bergerak ke arah elektrode dengan muatan berlawanan ini
disebut elektroforesis. Koloid bermuatan positif akan bergerak ke arah
elektrode negatif, sedangkan koloid bermuatan negatif akan bergerak ke arah
elektrode positif.
4. Koagulasi
Gambar Peristiwa Koagulasi
Muatan
listrik sejenis dari partikel-partikel koloid membantu menstabilkan sistem
koloid. Jika muatan listrik tersebut hilang, partikel-partikel koloid akan menjadi
tidak stabil dan bergabung membentuk gumpalan. Proses pembentukan
gumpalan-gumpalan partikel ini disebut koagulasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar